Tuesday, May 22, 2018

TOKOH ISLAM NUSANTARA

KH. ABDURRAHMAN WAHID


Kiai Haji Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur. Lahir pada hari ke-4 dan bulan ke-8 kalender Islam tahun 1940 di Denanyar Jombang, Jawa Timur.Dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah.
Banyak yang percayaan bahwa ia lahir tanggal 4 Agustus, namun kalender yang digunakan untuk menandai hari kelahirannya adalah kalender Islam yang berarti ia lahir pada 4 Sya'ban, sama dengan 7 September 1940. Ia lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil. "Addakhil" berarti "Sang Penakluk". Kata "Addakhil" tidak cukup dikenal, akhirnya diganti dengan nama "Wahid", dan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur. "Gus" adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada seorang anak kiai.
PENDIDIKAN GUS DUR
Pada tahun 1944, Gus Dur pindah dari Jombang ke Jakarta, tempat ayahnya terpilih menjadi Ketua pertama Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi), sebuah organisasi yang berdiri dengan dukungan tentara Jepang yang saat itu menduduki Indonesia. KH. Abdurrahman Wahid Pada tahun 1954, Gusdur masuk ke Sekolah Menengah Pertama. Pada tahun itu, ia tidak naik kelas. Ibunya lalu mengirim Gus Dur ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikannya dengan mengaji kepada KH.Ali Maksum di Pondok Pesantren Krapyak dan belajar di SMP.
Pada tahun 1957, setelah lulus dari SMP Gusdur pindah ke Magelang untuk memulai Pendidikan Muslim di Pesantren Tegalrejo dan gusdur menyelesaikan pendidikan dengan waktu hanya 2 tahun yg seharusnya 4 tahun.
Pada tahun 1959, ia pindah ke Pesantren Tambakberas dijombang untuk menlanjutkan pendidikannya Dur juga menerima pekerjaan pertamanya sebagai guru dan nantinya sebagai kepala sekolah madrasah,
Pada tahun 1963, Gus Dur menerima beasiswa dari Kementrian Agama untuk belajar di Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir. Untuk melanjutkan pendidikan diMesir Dan akhirnya dia masuk ke kelas tersebut.Pada tahun 1964 beliau beradaptasi hidup di Mesir sambil belajar Di Mesir, Gus Dur dipekerjakan di Kedutaan Besar Indonesia. Namun ia mengalami kegagalan di Mesir, karena suatu masalah. Pada tahun 1966, ia diberitahu bahwa ia harus mengulang belajar, lalu ia terselamatkan dan mendapatkan beasiswa di Universitas Baghdad.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Baghdad tahun 1970, Gus Dur pergi ke Belanda untuk meneruskan pendidikannya.Ia ingin belajar di Universitas Leiden, tetapi kecewa karena pendidikannya di Universitas Baghdad kurang diakui. Dari Belanda, Wahid pergi ke Jerman dan Perancis sebelum kembali ke Indonesia tahun 1971
KH. Abdurrahman Wahidmenjadi Presiden (1999-2001)
K.H. Abdurrahman Wahid terpilih sebagai presiden pada tanggal 20 Oktober 1999. Pemilihannya berjalan dengan demokratis dan transparan. Berkat dukungan partai-partai Islam yang tergabung dalam Poros Tengah yaitu Fraksi Persatuan Pembangunan, Fraksi Kebangkitan Bangsa dan Fraksi Bulan Bintang, Abdurrahman Wahid mengungguli calon presiden lain yakni Megawati Soekarno Putri
dalam pemilihan presiden yang dilakukan melalui pemungutan suara dalam rapat paripurna ke-13 MPR. Megawati Soekarno Putri sendiri terpilih menjadi wakil presiden setelah mengungguli Hamzah Haz dalam pemilihan wakil presiden melalui pemungutan suara pula. Ia dilantik menjadi wakil presiden pada tanggal 21 Oktober 1999

GUS DUR TUTUP USIA
Gus Dur menderita banyak penyakit, bahkan sejak ia mulai menjabat sebagai presiden. Ia menderita gangguan penglihatan sehingga seringkali surat dan buku yang harus dibaca atau ditulisnya harus dibacakan atau dituliskan oleh orang lain. Beberapa kali ia mengalami serangan stroke, Diabetes dan gangguan ginjal juga dideritanya. Ia meninggal dunia pada hari Rabu, 30 Desember 2009, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada pukul 18.45 akibat berbagai komplikasi penyakit tersebut, yang dideritanya sejak lama. Beliau dimakamkan di Tebuireng Jombang, Jawa Timur.


GUSTI  BAYU PRADANGGA