Sunday, May 20, 2018

Depresi Hilang dengan Sebuah Aplikasi?




Di zaman ini teknologi semakin canggih saja, apa sih yang nggak bisa? Bahkan sampai ada aplikasi untuk menghilangkan depresi lho. Banyak remaja yang mengalami depresi karena banyak alasan, dan biasanya memiliki kecenderungan menyakiti diri sendiri bahkan bisa sampai bunuh diri, mengerikan sekali yaa. Sebuah survey menyatakan wanita muda cenderung terlibat, dengan statistik yang menunjukan angka 60:40.
 Pada tahun 2016, Badan Kesehatan Mental Stem4 di London meluncurkan sebuah aplikasi bernama Calm Harm. Aplikasi ini dimaksudkan untuk terapi perilaku dalam membantu belajar mengidentifikasi dan mengelola 'pikiran emosional' dengan dampak positif, dan sangat berguna bagi kalian yang memilki anxiety/depression maupun self harm, yaitu keadaan dimana diri memiliki keinginan menyakiti bagian tubuh sendiri yang biasanya dipengaruhi oleh keadaan emosional. Aplikasi ini bisa membantu mengalihkan keinginan self harm dengan solusi yang sederhana.






Terdapat beberapa fitur yang menarik dalam aplikasi ini. Seperti menu Breath yang fungsinya untuk mengajak menghirup dan menghembuskan napas supaya emosi kembali stabil, menu Distract membantu memerangi dorongan untuk pengendalian diri dengan cara memberi tantangan, menu Comfort untuk membantu agar lebih peduli merawat dari bahaya, menu Express untuk membantu membuat perasaan itu keluar dengan cara yang berbeda-beda dan memberikan alternatif yang aman untuk cedera diri. Inti dari menu-menu tersebut adalah untuk mengalihkan keinginan menyakiti diri sendiri dengan berbagai kegiatan-kegiatan kecil yang mudah dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Kita juga bisa melacak frekuensi keinginan untuk menyakiti dan melihat kemajuan melalui log yang ada.



 



Tujuan aplikasi Calm Harm ini bukan menggantikan terapi, melainkan sebagai alat tambahan yang menunjang kegiatan terapi. Dan bisa didownload di App Store maupun Play Store secara gratis. Solusi yang simple untuk masalah yang serius, sungguh aplikasi yang bermanfaat sekali bukan?




Dwi Ismi Noviyanti